Kapal Pertamina siap semprot perompak Somalia dengan air panas
Kapal MT Gunung Geulis milik PT Pertamina
bakal berlayar ke Aljazair. Kapal tersebut sudah melewati proses
administrasi yang panjang dan sudah memenuhi peraturan internasional.
"Harus dipenuhi karena akan melintasi perairan internasional," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya di Pelabuhan RU IV Cilacap, Rabu (8/1).
Selain itu, kapal dengan bobot 107.538 metrik ton dengan panjang 240 meter ini juga telah dilengkapi fasilitas keamanan guna mencegah diserang para perompak Somalia. Bahkan, water canonnya berisi air panas.
"Kapal ini sudah dilengkapi dengan kawat berduri dan dilengkapi water canon dengan air panas. Karena kita akan melewati perairan high risk area seperti perompak Somalia dan sebagainya," jelasnya.
Ketika sampai di Sri Lanka, lanjut Hanung, kapal ini akan dikawal oleh sejumlah tentara internasional yang siap 24 jam.
"Nanti diperjalanan juga kita bekerja sama dengan army guard di Sri Lanka sekitar tiga sampai empat orang. Kita akan dikawal melewati high risk area tadi," terangnya.
Seperti diketahui, MT Gunung Geulis termasuk jenis kapal besar. Kapal ini dipimpin Kaptain Brahma Adeyanto bersama 26 awak kapalnya.
Kapal milik Pertamina ini bakal menempuh perjalanan menuju Aljazair dari Pelabuhan RU IV Cilacap guna melakukan lifting minyak mentah Sahara Crued Oil di Aljazair. Lalu, kapal tersebut bakal mengarungi lautan Hindia, Terusan Suez, Lautan Medeterrania dan berakhir di Pelabuhan Arzew, Aljazair.
"Harus dipenuhi karena akan melintasi perairan internasional," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya di Pelabuhan RU IV Cilacap, Rabu (8/1).
Selain itu, kapal dengan bobot 107.538 metrik ton dengan panjang 240 meter ini juga telah dilengkapi fasilitas keamanan guna mencegah diserang para perompak Somalia. Bahkan, water canonnya berisi air panas.
"Kapal ini sudah dilengkapi dengan kawat berduri dan dilengkapi water canon dengan air panas. Karena kita akan melewati perairan high risk area seperti perompak Somalia dan sebagainya," jelasnya.
Ketika sampai di Sri Lanka, lanjut Hanung, kapal ini akan dikawal oleh sejumlah tentara internasional yang siap 24 jam.
"Nanti diperjalanan juga kita bekerja sama dengan army guard di Sri Lanka sekitar tiga sampai empat orang. Kita akan dikawal melewati high risk area tadi," terangnya.
Seperti diketahui, MT Gunung Geulis termasuk jenis kapal besar. Kapal ini dipimpin Kaptain Brahma Adeyanto bersama 26 awak kapalnya.
Kapal milik Pertamina ini bakal menempuh perjalanan menuju Aljazair dari Pelabuhan RU IV Cilacap guna melakukan lifting minyak mentah Sahara Crued Oil di Aljazair. Lalu, kapal tersebut bakal mengarungi lautan Hindia, Terusan Suez, Lautan Medeterrania dan berakhir di Pelabuhan Arzew, Aljazair.
Kapal MT Gunung Geulis merupakan kapal milik PT Pertamina (persero) yang dinakhodai
oleh Kapten Brahma Adeyanto beserta 26 orang crew kapal. Saat ini MT Gunung Geulis merupakan salah satu dari armada kapal Large Range (LR) Crude Oil yang telah memenuhi persyaratan SIRE sehingga dapat diterima oleh terminal-terminal migas internasional.
oleh Kapten Brahma Adeyanto beserta 26 orang crew kapal. Saat ini MT Gunung Geulis merupakan salah satu dari armada kapal Large Range (LR) Crude Oil yang telah memenuhi persyaratan SIRE sehingga dapat diterima oleh terminal-terminal migas internasional.
"Perkuatan
armada milik Pertamina akan semakin diperlukan di masa mendatang," ujar
Kapten Brahma Adeyanto dalam siaran persnya yang disampaikan kepada Tribunnews.com, Rabu (8/1/2013).
Saat ini, jumlah kapal yang digunakan Pertamina berjumlah 201 uni kapal. Dari jumlah tersebut, sebanyak 59 unit merupakan kapal milik dan 142 sisanya merupakan kapal sewa.
"Kapal
MT Gunung Geulis mendukung transportasi hasil produksi minyak bagian
Pertamina di luar negeri yang diprioritaskan untuk di bawah ke tanah
air, seperti dari lapangan produksi di Aljazair maupun Irak yang baru
saja diakuisisi oleh perusahaan," jelas Brahma.
Saat ini produksi minyak bagian Pertamina (net to share) pada bulan Oktober 2013 sebesar 23.300 barel minyak per hari (BOPD) dan diharapkan akan terus meningkat hingga mencapai 32.000 BOPD pada tahun 2016-2017.
Selain
di Aljazair, pada tanggal 29 November 2013 Pertamina melalui anak
perusahaan PT Pertamina Irak EP telah menyelesaikan proses akuisisi 10
persen PI pada lapangan super raksasa West Qurna Phase-1 (WQ1) di Irak
dari Exxon Mobil. Saat ini produksi lapangan WQ1 sekitar 500.000 barel per hari.
Posting Komentar